Model pengajaran tidak terarah didasarkan pada karya Carl Rogers dan beberapa penggagas lain yang tutut berkontribusi pada model ini. Model tidak terarah lebih fokus pada pengasuhan dan bimbingan pada siswa dibanding mengontrol urutan proses pembelajaran. Guru dalam model ini haruslah sabar dan tidak memaksakan adanya hasil secara cepat dan sesegera mungkin.
a. Sintak
Tahap 1: Identifikasi Masalah Personal
Guru mendorong siswa mengungkapkan perasaannya dengan bebas
Tahap 2 : Penelusuran Masalah
- Siswa didorong untuk menjabarkan masalah
- Guru menerima dan mengapresiasi perasaan siswa
Tahap 3 : Pengembangan Wawasan
- Siswa mendiskusikan masalah
- Guru menyemangati siswa
Tahap 4 : Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
- Siswa merencanakan rangkaian proses pengambilan keputusan
- Guru menjelaskan keputusan yang akan diambil
Tahap 5 :
- Siswa mendapat wawasan lebih mendalam dan mengembangkan tindakan yang lebih positif
- Guru bekerja sebagai penyemangat
Tahap 6 :
- Siswa mulai melakukan tindakan yang positif
b. Sistem Sosial
Sistem sosial dalam strategi tak terarah mengharuskan guru berperan sebagai fasilitator atau reflektor. Hal paling penting untuk ditekankan di sini bahwasanya siswa bertanggung jawab pada pengelolaan proses interaksi (kontrol); adanya pembagian kewenangan antara siswa dan guru. Norma-norma dalam konteks ini menyangkut ekspresi perasaan secara bebas dan kemandirian pikiran serta perilaku. Reward, untuk perilaku atau hasil tertentu dan utamanya hukuman tidaklah diterapkan dalam strategi ini. Reward, dalam wawancara tidak terarah (non-direct interview) lebih stabil dan bersifat intrinsik penerimaan, pemahaman dan empati dari guru.
c. Peran/tugas Guru
Guru sebisa mungkin menjangkau siswa, berempati pada kepribadian dan masalah yang dihadapi, dan merespons denagn berbagai cara untuk membantu siswa menjabarkan masalah dan perasaannya, bertanggung jawab pada tindakan mereka, dan merencanakan sasaran-sasaran dan metode-metode dalam mencapai karakteristik siswa.
d. Sistem Dukungan
Model ini akan berpengaruh berdasarkan keberhasilan siswa dalam mengembangkan diri yang lebih efektif. Model ini lebih bergantung pada efek yang dirasakan dalam lingkungan tidak teearah dibanding mempertahankan capaian konten dan skill melalui akativitas yang sudah dirancang khusus sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar