Model Simulasi

     
Teoretikus utamanya adalah Carl Smith dan Mary Smith (1966). Fokus utama dalam teori ini adalah munculnya kesamaan antara mekanisme kontrol timbal balik dari sistem elektronik dengan sistem-sistem manusia. Simulasi, tugas pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa agar tidak begitu rumit daripada yang tampak di dunia nyata, sehingga siswa bisa dengan mudah dan cepat menguasainya di dunia nyata. Keuntungan kedua yaitu, bahwa praktiknya dapat memudahkan siswa mempelajari umapn-balik yang dikembangkan oleh siswa itu sendiri.
a. Sintak
Tahap 1 : Orientasi
  • Guru menyajikan topik mengenai simulasi dan konsep yang akan dipakai dalam aktivitas simulasi 
  • Guru menjelaskan simulasi dan permainan
  • Guru menyajikan ikhtisar simulasi

Tahap 2 : Latihan Partisipasi
  • Guru membuat skenario (aturan, peran, prosedur, skor, tipe keputusan yang akan dipilih, dan tujuan)
  • Guru menugaskan peran simulasi kepada siswa
  • Siswa melaksanakan praktik dalam jangka waktu yang singkat

Tahap 3 : Pelaksaan Simulasi
  • Guru memimpin aktivitas permainan dan administrasi permainan
  • Siswa mendapatkan umpan balik dan evaluasi (mengenai penampilan dan pengaruh keputusan)
  • Guru menjelskan kesalahan konsepsi
  • Siswa melanjutkan simulasi

Tahap 4 : Wawancara siswa
  • Guru menyimpulkan kejadian dan persepsi
  • Siswa menyimpulkan kesulitan dan pandangan-pandangannya
  • Guru dan siswa menganalsis proses 
  • Guru dan siswa membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata
  • Siswa menghubungkan aktivitas simulasi dengan materi pelajaran
  • Guru menilai dan kembali merancang simulasi

b. Sistem Sosial 
    Karena guru telah memilih aktivitas simulasi dan mengarahkan siswa pada aktivitas yang telah didemonstrasikan tersebut, sistem sosial dalam simulasi tentu saja sangat kental. 
c. Peran/Tugas Guru
    Peran guru tidak jauh berbeda dengan fasilitator. Guru bertugas untuk menyajikan, lalu menfasilitasi pemahaman dan penafsiran tentang aturan-aturan simulasi. Untuk dapat membuat aktivitas semenarik mungkin dan mendapat perhatian secara fokus pada isu yang tidak relevan, guru harus langsung menghampiri kelompok yang memenangkan permainan.
d. Sistem dukungan 
e. Pengaruh 
    Model simulasi, melalui aktivitas nyata dan diskusi di awal kegiatan, dapat menuntun pada pencapaian hasil-hasil akademik, seperti konsep dan skill, kerja sama dan persaingan, pemikiran kritis dan pembuatan keputusan, pengetahuan sistem politik, sosial, dan ekonomi, efektivitas, kesadaran terhadap masing-masing peran, dan menerima konsekuensi dan tindakan yang dilakukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar